Selasa, 16 September 2025

Klepon Tradisional, Camilan Manis yang Tetap Digemari Generasi

Klepon Tradisional, Camilan Manis yang Tetap Digemari Generasi
Klepon Tradisional, Camilan Manis yang Tetap Digemari Generasi

JAKARTA - Di tengah tren kuliner modern yang terus bermunculan, klepon tetap menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia. Bola hijau kecil berisi gula merah cair ini bukan sekadar camilan manis, melainkan juga simbol tradisi dan nostalgia bagi banyak orang. Rasanya yang khas berpadu dengan taburan kelapa parut membuat klepon menjadi salah satu jajanan sederhana yang selalu mampu menghadirkan kenangan masa kecil.

Klepon: Warisan Kuliner Tradisional Jawa

Klepon merupakan salah satu jajanan tradisional khas Indonesia yang sudah dikenal sejak zaman dulu, khususnya di wilayah Jawa. Terbuat dari tepung ketan yang diisi gula merah cair, klepon disajikan dengan taburan kelapa parut, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang memikat.

Baca Juga

Tips Bermain Egrang Agar Tubuh dan Mental Seimbang

Menurut catatan sejarah kuliner, klepon berasal dari tradisi masyarakat Jawa yang gemar membuat kudapan berbahan dasar beras atau ketan untuk suguhan dalam acara adat dan kenduri. Dalam tradisi tersebut, klepon tidak hanya dimakan sebagai cemilan, tetapi juga sebagai simbol keramahan dan rasa syukur. Setiap gigitan klepon menghadirkan rasa autentik yang menghubungkan generasi muda dengan warisan kuliner nenek moyang mereka.

Di era modern ini, klepon tetap digemari karena rasanya yang sederhana namun kaya makna. Jajanan ini hadir sebagai pengingat bahwa di balik kesederhanaannya, klepon menyimpan sejarah kuliner Nusantara yang unik dan beragam.

Penjaga Tradisi: Cerita Cicih, Penjual Klepon Majalengka

Di balik kelezatan klepon, ada sosok penjual tradisional yang tekun menjaga resep turun-temurun. Salah satunya adalah Cicih, penjual klepon yang telah menggeluti usaha kecilnya selama 30 tahun di Majalengka. Berjualan tepat di sekitar lampu merah Jatiwangi, Cicih memulai aktivitasnya sejak pukul 16.00 hingga 22.00.

Selain klepon, Cicih juga menawarkan anil, geblog item, dan getuk boled. Namun, klepon dan geblog item menjadi menu paling laris. "Di Majalengka, hanya di sini saja yang menjual jajanan tradisional," ujarnya.

Cicih menegaskan bahwa menjaga klepon bukan sekadar soal bisnis, melainkan juga pelestarian budaya. Dengan gerobak kecil di pinggir jalan, ia berhasil menghadirkan pengalaman kuliner autentik yang menghubungkan masyarakat modern dengan tradisi kuliner masa lalu. Sosok seperti Cicih menjadi contoh nyata bahwa pelestarian budaya tidak selalu membutuhkan panggung besar; hal sederhana seperti menjual klepon bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan Nusantara.

Klepon dalam Kehidupan Modern

Meskipun zaman terus berkembang, keberadaan klepon tetap relevan. Banyak generasi muda yang masih menyukai jajanan ini, baik sebagai cemilan harian maupun suguhan pada acara keluarga. Keberhasilan penjual tradisional seperti Cicih menunjukkan bahwa kuliner tradisional dapat hidup berdampingan dengan tren modern jika dijaga dengan konsistensi dan dedikasi.

Klepon juga menjadi simbol bahwa kesederhanaan kuliner tradisional tidak kalah dengan inovasi modern. Rasanya yang otentik, proses pembuatannya yang sederhana namun teliti, serta sejarahnya yang kaya, membuat klepon tetap menjadi ikon jajanan Nusantara yang patut dilestarikan.

Keberadaan klepon dan penjual-penjual seperti Cicih mengingatkan kita bahwa budaya kuliner Indonesia tidak selalu harus hadir di restoran mewah atau festival besar. Kadang, ia hidup di gerobak kecil, di sudut jalan, menghadirkan rasa yang tetap otentik dan memikat hati siapa pun yang mencicipinya.

Di tengah hiruk-pikuk zaman modern, klepon menjadi pengingat bahwa warisan kuliner Indonesia bisa tetap hidup jika ada penjaga yang setia merawatnya. Dari tepung ketan hingga gula merah cair, dari taburan kelapa parut hingga gerobak sederhana di Majalengka, setiap detail mencerminkan cinta dan kesabaran para penjual tradisional. Klepon bukan sekadar jajanan pasar, tetapi juga warisan budaya yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Panahan, Olahraga Tradisi yang Latih Fokus dan Kesabaran

Panahan, Olahraga Tradisi yang Latih Fokus dan Kesabaran

4 Tempat Menikmati Pempek Palembang di Kota Malang

4 Tempat Menikmati Pempek Palembang di Kota Malang

3 Tempat Menikmati Rawon Autentik di Malang

3 Tempat Menikmati Rawon Autentik di Malang

Ayam Cincane: Ikon Kuliner Samarinda yang Mendunia

Ayam Cincane: Ikon Kuliner Samarinda yang Mendunia

Rekomendasi 3 Tempat Menikmati Coto Makassar di Kelapa Gading

Rekomendasi 3 Tempat Menikmati Coto Makassar di Kelapa Gading