Kamis, 18 September 2025

Strategi Bank Indonesia Mempertahankan Nilai Tukar Rupiah pada 2025 sampai 2026

Strategi Bank Indonesia Mempertahankan Nilai Tukar Rupiah pada 2025 sampai 2026
Strategi Bank Indonesia Mempertahankan Nilai Tukar Rupiah pada 2025 sampai 2026

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi pasar keuangan internasional. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa pada tahun 2025 rupiah akan dipertahankan di kisaran Rp16.100 sampai Rp16.500 per dolar AS. Proyeksi ini didukung oleh kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, yakni inflasi yang terkendali, imbal hasil investasi yang menarik, serta arus modal asing yang masih mengalir ke Indonesia.

“Kami optimistis fundamental ekonomi Indonesia tetap solid sehingga nilai tukar rupiah dapat dijaga pada kisaran tersebut,” ungkap Perry Warjiyo dalam sebuah pernyataan resmi.

Kepercayaan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah juga akan berlanjut ke tahun 2026, dengan perkiraan penguatan rupiah ke rentang Rp16.000 sampai Rp16.500 per dolar AS. Hal ini sejalan dengan outlook Neraca Pembayaran Indonesia yang positif dan kebijakan strategis Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar.

Baca Juga

3 Rekomendasi Tempat Beli Oleh-Oleh Bakpia Khas Jogja

Menurut Perry, keberlanjutan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia juga menjadi faktor penopang utama stabilitas nilai tukar. “Imbal hasil investasi yang kompetitif di Indonesia terus menarik investor global, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang masih penuh ketidakpastian,” katanya.

Tantangan Ketidakpastian Global dan Respons BI

Meski optimisme terhadap nilai tukar rupiah tetap terjaga, Perry mengingatkan bahwa berbagai risiko dari faktor eksternal masih harus diwaspadai. Ketegangan geopolitik yang berlangsung di beberapa wilayah dan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat menjadi tantangan utama yang dapat memengaruhi fluktuasi rupiah.

“Ketidakpastian dari kebijakan eksternal seperti tarif AS dan ketegangan geopolitik tentunya masih dapat memengaruhi pergerakan rupiah,” ujarnya.

Namun demikian, Perry menegaskan bahwa target nilai tukar yang telah dipatok masih berada dalam koridor asumsi fiskal pemerintah untuk tahun 2026. Bank Indonesia terus memantau perkembangan global secara ketat dan siap melakukan intervensi apabila diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mendukung ketahanan ekonomi nasional.

“Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga nilai tukar agar tetap berada pada jalur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan,” tegasnya.

Pentingnya Stabilitas Rupiah bagi Ekonomi Nasional

Nilai tukar rupiah yang stabil sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Stabilitas ini membantu menjaga daya beli masyarakat, menurunkan risiko inflasi yang berasal dari harga barang impor, serta memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan investor.

Ketika rupiah bergerak stabil, sektor usaha dapat merencanakan keuangan dan investasi mereka dengan lebih baik, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, kestabilan nilai tukar juga berkontribusi pada upaya pemerintah untuk menjaga inflasi di bawah target yang telah ditetapkan.

Perry juga menekankan bahwa kebijakan moneter BI akan tetap responsif terhadap dinamika ekonomi global dan domestik agar stabilitas makroekonomi dapat terjaga dengan baik.

Prospek Positif Neraca Pembayaran dan Aliran Modal

Bank Indonesia melihat prospek neraca pembayaran Indonesia yang cukup positif ke depan sebagai salah satu pilar utama penguatan rupiah. Dengan ekspor yang terus menunjukkan tren meningkat dan aliran modal asing yang relatif stabil, posisi cadangan devisa Indonesia juga membaik.

“Kondisi neraca pembayaran yang sehat memberikan dukungan kuat terhadap nilai tukar rupiah,” terang Perry.

Hal ini sekaligus membuka peluang bagi BI untuk menjaga nilai tukar di kisaran yang diharapkan tanpa perlu melakukan intervensi yang terlalu agresif. BI juga terus mendorong penguatan pasar keuangan domestik agar semakin menarik bagi investor asing maupun dalam negeri.

Antisipasi Risiko Global dengan Kebijakan Fleksibel

Meskipun menghadapi tantangan ketidakpastian global, BI menegaskan akan menerapkan kebijakan moneter dan stabilisasi nilai tukar yang fleksibel dan adaptif. Dengan pendekatan tersebut, BI berharap mampu mengantisipasi dampak eksternal sekaligus mendukung agenda pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Perry juga mengingatkan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter agar tujuan stabilitas makroekonomi dan pembangunan ekonomi dapat tercapai secara berkelanjutan.

“Kita harus terus memperkuat koordinasi kebijakan dan tetap waspada terhadap perkembangan global yang dinamis,” kata Perry.

Bank Indonesia berkomitmen penuh menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah berbagai tantangan global yang belum mereda. Dengan dukungan fundamental ekonomi domestik yang kuat, neraca pembayaran positif, dan aliran modal yang masuk, rupiah diperkirakan akan bergerak stabil pada kisaran yang telah ditargetkan.

Namun, BI tetap waspada terhadap risiko eksternal dan siap mengambil langkah strategis untuk mempertahankan kestabilan tersebut. Hal ini menjadi kunci penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, dan memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik di mata dunia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal