Jumat, 19 September 2025

BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Cepat Berubah di Gunung Rinjani

BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Cepat Berubah di Gunung Rinjani
BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Cepat Berubah di Gunung Rinjani

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi salah satu faktor utama penghambat evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins. Pendaki tersebut ditemukan meninggal dunia pada Selasa, 24 Juni 2025, namun proses evakuasi jenazah baru dapat dilakukan sehari setelahnya, Rabu, 25 Juni 2025, akibat kondisi cuaca buruk.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa evakuasi jenazah Juliana Marins terkendala oleh cuaca ekstrem di lokasi kejadian, yang berada di kedalaman sekitar 400 meter lereng Gunung Rinjani. “Tim evakuasi beberapa kali mencoba turun, tetapi cuaca buruk tidak memungkinkan proses tersebut berjalan lancar,” ujarnya.

Fenomena Cuaca Cepat Berubah di Gunung Rinjani

Baca Juga

3 Rekomendasi Tempat Beli Oleh-Oleh Bakpia Khas Jogja

Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG NTB, Bastian Andriano, menjelaskan bahwa perubahan cuaca yang cepat di kawasan Gunung Rinjani adalah fenomena yang normal dan wajar terjadi. Faktor utama penyebabnya adalah kecepatan angin yang jauh lebih tinggi di ketinggian gunung dibandingkan area di permukaan.

“Perubahan cuaca dalam hal ini kondisi berawan-cerah-berawan di wilayah sekitar puncak gunung adalah hal yang wajar,” kata Bastian.

Selain itu, udara yang naik menuju puncak gunung mengalami proses pendinginan, sehingga membentuk awan-awan orografis yang khas di wilayah pegunungan dengan topografi curam seperti Gunung Rinjani. Formasi awan ini menyebabkan cuaca di puncak gunung dapat berubah sangat cepat, dari cerah menjadi berkabut tebal, bahkan disertai hujan deras.

Hambatan Evakuasi Akibat Cuaca dan Medan Sulit

Cuaca buruk yang melanda kawasan puncak dan lereng Gunung Rinjani menyebabkan tim SAR gabungan kesulitan melakukan evakuasi jenazah. Rencana penggunaan helikopter untuk proses evakuasi batal dilakukan karena kondisi badai, kabut tebal, dan angin kencang yang membahayakan operasi penerbangan.

Evakuasi baru berhasil dilakukan pada Rabu, 25 Juni 2025 pukul 13.51 WITA, dengan menggunakan peralatan manual berupa tali dan teknik pengangkatan (lifting) secara hati-hati dari dasar jurang.

Evaluasi Sistem Pendakian Gunung Rinjani

Insiden ini memunculkan sorotan terhadap sistem pendakian Gunung Rinjani yang memiliki risiko tinggi terkait cuaca ekstrem dan medan yang berat. Pemerintah Provinsi NTB berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendakian guna mengurangi potensi kecelakaan di masa mendatang.

Sementara itu, Kementerian Kehutanan yang mengelola kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengimbau para pendaki untuk selalu mengedepankan aspek keselamatan dan memastikan perlengkapan pendakian lengkap dan sesuai standar.

“Kami mengajak seluruh pendaki untuk memperhatikan kondisi cuaca dan membawa peralatan yang memadai sebelum melakukan pendakian demi keselamatan bersama,” ujar Raja Juli Antoni.

Cuaca ekstrem dan cepat berubah di Gunung Rinjani merupakan fenomena alam yang biasa terjadi akibat kecepatan angin tinggi dan proses pembentukan awan orografis. Kondisi ini berdampak signifikan pada operasi evakuasi di wilayah pegunungan dengan medan sulit.

Masyarakat dan pendaki diharapkan selalu waspada dan mematuhi aturan pendakian yang telah ditetapkan demi keselamatan diri dan kelancaran aktivitas di kawasan Gunung Rinjani.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal