Jumat, 19 September 2025

Cuaca Buruk Picu Antrean Panjang di Penyeberangan Pelabuhan Ketapang Gilimanuk

Cuaca Buruk Picu Antrean Panjang di Penyeberangan Pelabuhan Ketapang Gilimanuk
Cuaca Buruk Picu Antrean Panjang di Penyeberangan Pelabuhan Ketapang Gilimanuk

JAKARTA - Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, mengalami gangguan signifikan akibat cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Selat Bali sejak beberapa hari terakhir. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini menyebabkan antrean kendaraan dan penumpang mengular hingga puluhan kilometer di kedua sisi pelabuhan.

Menurut keterangan dari pihak operator penyeberangan, gelombang tinggi dan angin kencang menjadi faktor utama yang mengganggu kelancaran operasional kapal feri yang melayani rute ini. Akibatnya, keberangkatan kapal mengalami penundaan hingga beberapa jam, dan dalam beberapa kasus, operasional harus dihentikan sementara demi keselamatan penumpang dan kru kapal.

Kepala Syahbandar Pelabuhan Ketapang, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sedang berlangsung. "Kami memantau cuaca secara intensif bersama BMKG dan otoritas terkait. Jika kondisi dianggap membahayakan, operasional kapal feri kami hentikan sementara untuk menghindari risiko kecelakaan," ungkap Iwan.

Baca Juga

3 Rekomendasi Tempat Beli Oleh-Oleh Bakpia Khas Jogja

Iwan juga mengimbau masyarakat dan pengendara yang hendak menyeberang untuk bersabar dan selalu memantau informasi resmi terkait jadwal keberangkatan kapal. "Kami mohon pengertian dan kesabaran masyarakat, karena keselamatan penumpang dan awak kapal adalah prioritas utama kami," tambahnya.

Gangguan cuaca ini tidak hanya berdampak pada penumpang kendaraan pribadi, tetapi juga pada kendaraan umum seperti bus dan truk pengangkut barang yang harus menunggu giliran cukup lama. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi distribusi logistik dan pasokan kebutuhan di Bali, terutama menjelang libur panjang yang biasanya meningkatkan mobilitas masyarakat.

Selain antrean panjang di pelabuhan, pengaruh cuaca buruk juga dirasakan oleh para wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Pulau Dewata. Beberapa di antaranya terpaksa menunda keberangkatan karena keterlambatan kapal. "Saya sudah menunggu lebih dari tiga jam di pelabuhan, dan belum ada kepastian kapan kapal bisa berangkat," ujar Andi, salah satu penumpang dari Banyuwangi.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang di Selat Bali saat ini mencapai ketinggian 2,5 hingga 3 meter dengan kecepatan angin 15-25 knot. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan sebelum cuaca membaik.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Ardiansyah, menambahkan, “Kami terus memantau situasi cuaca di sekitar Selat Bali dan memberikan update berkala kepada otoritas pelabuhan. Cuaca buruk ini disebabkan oleh pola angin baratan yang kuat dan dinamika tekanan udara di wilayah Indonesia bagian timur.”

Kondisi tersebut mengingatkan pentingnya kesiapan dan koordinasi antar instansi untuk menjaga kelancaran transportasi laut nasional, khususnya rute penyeberangan vital seperti Ketapang-Gilimanuk. Pelabuhan ini merupakan salah satu jalur utama penghubung antara Pulau Jawa dan Bali yang setiap harinya melayani ribuan kendaraan dan penumpang.

Sementara itu, pihak ASDP Indonesia Ferry yang mengelola rute penyeberangan tersebut berjanji akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan dan menyesuaikan jadwal operasional sesuai dengan kondisi cuaca. “Keselamatan adalah yang utama. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait untuk memastikan operasional berjalan aman dan efisien,” ujar Manajer Operasional ASDP Ketapang, Rina Kartika.

Dengan adanya gangguan akibat cuaca buruk ini, masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca dan informasi resmi dari pihak pelabuhan atau operator feri sebelum melakukan perjalanan. Alternatif waktu keberangkatan atau jalur lain juga dapat dipertimbangkan guna menghindari penundaan dan antrean panjang.

Cuaca buruk yang melanda perairan Selat Bali berdampak pada terganggunya aktivitas penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, menyebabkan antrean kendaraan dan penumpang yang cukup panjang. Keselamatan menjadi prioritas utama sehingga operasional kapal feri terkadang harus dihentikan sementara. Pemerintah dan operator pelabuhan terus memantau kondisi cuaca dan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Masyarakat dan pengendara diimbau tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru agar perjalanan tetap aman dan nyaman di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

Penyaluran Bansos Tahap 3 September 2025 Sudah 75 Persen

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal