JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk tahap kedua tahun 2025. Bantuan ini ditujukan bagi keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia sebagai bentuk komitmen negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan.
Jadwal Penyaluran Bansos PKH Tahap 2 Tahun 2025
Penyaluran Bansos PKH dan BPNT 2025 dilakukan secara bertahap, yakni empat tahap selama tahun berjalan:
Tahap 1: Januari–Maret (sudah selesai)
Tahap 2: April–Juni (sedang berlangsung)
Tahap 3: Juli–September
Tahap 4: Oktober–Desember
Untuk tahap 2, pencairan bansos sudah dimulai sejak 28 Mei 2025 dan ditargetkan selesai pada minggu ketiga Juni 2025. Namun, beberapa daerah masih mengalami keterlambatan akibat proses validasi data penerima menggunakan sistem Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Besaran Dana Bansos PKH Tahap 2 per 3 Bulan
Berikut rincian nominal bantuan PKH yang diberikan setiap tiga bulan kepada para penerima manfaat sesuai kategori:
Ibu hamil/nifas: Rp750.000
Anak usia dini (0–6 tahun): Rp750.000
Anak tingkat SD/sederajat: Rp225.000
Anak tingkat SMP/sederajat: Rp375.000
Anak tingkat SMA/sederajat: Rp500.000
Lansia (?60 tahun) dan penyandang disabilitas berat: Rp600.000
Korban pelanggaran HAM berat: Rp2.700.000
Besaran dana ini diharapkan dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan pokok sekaligus mendukung pendidikan dan kesehatan anak.
Besaran Dana Bansos BPNT Tahap 2
Untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), pemerintah memberikan dana sebesar Rp600.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk periode April hingga Juni 2025. Bantuan ini disalurkan kepada sekitar 18 juta keluarga.
Selain itu, beberapa KPM juga mendapat tambahan bantuan stimulus tunai sebesar Rp400.000 yang dapat digunakan untuk pembelian kebutuhan pokok melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di e-warung atau tempat yang sudah ditentukan.
Mekanisme Penyaluran Bansos
Penyaluran bansos PKH dan BPNT dilakukan melalui dua jalur utama:
Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN)
PT Pos Indonesia (khusus untuk wilayah yang belum terjangkau layanan perbankan)
Kementerian Sosial memastikan penyaluran dana tepat sasaran dan aman bagi penerima.
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT
Masyarakat dapat mengecek status penerimaan bansos secara online melalui situs resmi Kemensos dengan langkah berikut:
Buka situs https://cekbansos.kemensos.go.id
Pilih wilayah: provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan
Masukkan nama lengkap sesuai KTP
Ketik kode verifikasi yang muncul
Klik tombol “Cari Data”
Jika terdaftar, status bantuan dan periode pencairan akan muncul. Jika tidak, akan tertulis “Tidak Terdapat Peserta”.
Komitmen Pemerintah dan Validasi Data
Kepala Kemensos menegaskan bahwa sistem penyaluran bansos tahun 2025 menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
“Sebanyak 1,8 juta keluarga sudah dicoret dari daftar penerima karena kondisi ekonomi mereka membaik. Saat ini, dari total target 16,5 juta KPM, sekitar 60–70 persen sudah menerima bantuan, dan sisanya sedang dalam proses verifikasi,” ungkap Kepala Kemensos pada konferensi pers tanggal 27 Juni 2025.
Penyaluran Bansos PKH dan BPNT tahap 2 tahun 2025 merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap rakyat prasejahtera. Penerima diimbau untuk rutin mengecek status bantuan dan memastikan data kependudukan terverifikasi dengan benar.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan akurat, masyarakat disarankan mengikuti akun resmi media sosial Kemensos atau mengakses langsung situs cekbansos.kemensos.go.id.