Otomotif Global: Neta Auto Masuki Proses Restrukturisasi Setelah Pindah Kantor

Sabtu, 28 Juni 2025 | 11:26:47 WIB
Otomotif Global: Neta Auto Masuki Proses Restrukturisasi Setelah Pindah Kantor

JAKARTA - Merek otomotif asal China, Neta Auto, yang merupakan bagian dari Zhejiang Hozon New Energy Automobile, tengah menghadapi tekanan besar akibat masalah keuangan serius yang mengancam kelangsungan bisnis mereka. Perusahaan rintisan yang fokus pada kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) ini dikabarkan mengalami penumpukan utang hingga miliaran yuan dan tengah menjalani proses restrukturisasi dengan pengawasan ketat dari pemerintah setempat.

Masalah Utang dan Gugatan Kreditur

Menurut laporan, Hozon New Energy, induk Neta Auto, menghadapi gugatan dari kreditur karena gagal melunasi pinjaman senilai 5,3 juta yuan (sekitar USD 730 ribu) serta kewajiban tambahan sebesar 10 miliar yuan (sekitar USD 1,4 miliar). Situasi ini memperburuk kondisi keuangan perusahaan yang telah mengalami tekanan besar dalam beberapa bulan terakhir.

Dampak dari masalah ini terlihat jelas di dalam negeri. Jaringan penjualan Neta Auto di China menyusut drastis, dari semula 60 cabang kini tinggal 40 cabang saja. Tidak hanya itu, sejumlah pekerja di berbagai fasilitas pabrik melancarkan aksi protes karena gaji mereka yang tertunda sejak November 2024.

Dampak di Pasar Internasional, Termasuk Thailand

Situasi pelik juga menyeruak di pasar internasional, khususnya di Thailand. Neta Auto Thailand menghadapi permasalahan layanan purnajual dan keterlambatan penyediaan suku cadang yang cukup signifikan. Hal ini mengganggu kepercayaan konsumen dan jaringan diler setempat.

Pabrikan ini memiliki fasilitas perakitan di Thailand sebagai bagian dari syarat menerima subsidi pemerintah setempat. Namun, jika Neta Auto gagal memenuhi target produksi dan penjualan, mereka harus membayar denda lebih dari 2 miliar baht (sekitar Rp 998 miliar). Wakil Menteri Keuangan Thailand, Paopoom Rojanasakul, menegaskan,

“Jika perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan ini, perusahaan harus mengembalikan dana (subsidi) tersebut.”

Pindah Kantor Pusat dan Krisis Kepemimpinan

Baru-baru ini, netizen di China memposting foto-foto yang memperlihatkan pelepasan logo dan papan nama Neta Auto di kantor pusat lama mereka di Shanghai, menandai berakhirnya masa sewa gedung tersebut. Perusahaan mengonfirmasi pelepasan itu, namun belum mengumumkan lokasi kantor pusat baru.

Neta Auto sempat dijuluki sebagai ‘kuda hitam’ di antara startup kendaraan listrik di China. Namun, kini mereka tengah menghadapi badai krisis kepemimpinan. Beberapa pemegang saham dominan dari Hozon Auto, yang melibatkan perusahaan milik negara, dikabarkan tengah mendorong penggantian posisi Chairman sekaligus CEO, Fang Yunzhou.

Fang, yang mendirikan perusahaan pada 2014 dan dikenal sebagai sosok visioner, kini menjadi sasaran kritik karena kegagalan strategi bisnis dan manajemen keuangan.

Proses Restrukturisasi dan Harapan Baru

Sebagai upaya menyelamatkan perusahaan dari krisis, Neta Auto tengah menjalani proses restrukturisasi yang dipimpin oleh pemerintah dan diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing di Provinsi Zhejiang.

Proses ini melibatkan tim investasi strategis dan penunjukan CEO baru yang berasal dari kalangan eksekutif otomotif global. Dana segar dari investor industri akan digunakan untuk memulihkan lini produksi, mempercepat riset dan pengembangan, serta memperluas jangkauan pasar internasional.

Seorang juru bicara Neta Auto menyatakan,

“Restrukturisasi ini adalah langkah aktif demi memastikan keberlangsungan produksi dan pengiriman kendaraan, serta melindungi hak mitra, karyawan, dan konsumen kami di seluruh dunia.”

Tim profesional telah ditunjuk untuk mengelola proses ini agar berjalan adil dan sesuai hukum, dengan fokus utama menyelesaikan utang kepada rantai pasok dan layanan purnajual, sekaligus meminimalisir kerugian bagi semua pihak terkait.

Masa Depan Neta Auto

Situasi Neta Auto saat ini memang sangat menantang, namun langkah restrukturisasi yang sedang dijalankan memberikan harapan bagi kelangsungan bisnis merek ini. Perusahaan yang sempat jadi simbol inovasi kendaraan listrik kini harus membuktikan kemampuannya bangkit dari tekanan finansial dan operasional.

Pasar domestik yang menyusut dan tantangan global seperti di Thailand menjadi ujian berat bagi Neta Auto. Namun, dengan dukungan investor dan pengawasan ketat pemerintah, perusahaan diharapkan bisa bangkit dan kembali bersaing di industri kendaraan listrik yang kian kompetitif.

Neta Auto tengah menghadapi masa sulit dengan utang besar dan krisis kepemimpinan, ditandai dengan pindahnya kantor pusat dan penyusutan jaringan diler. Namun, dengan proses restrukturisasi yang dipimpin pemerintah dan masuknya investasi baru, ada harapan untuk kelangsungan bisnis dan inovasi di pasar kendaraan listrik global.

Terkini

Liverpool Hadapi Tekanan Berat Namun Menang Tipis Dramatis

Kamis, 18 September 2025 | 15:24:43 WIB

Kerak Telor: Kuliner Legendaris Betawi yang Tak Lekang

Kamis, 18 September 2025 | 15:24:41 WIB

Rekomendasi 10 Tempat Menikmati Batagor Khas Bandung

Kamis, 18 September 2025 | 15:24:40 WIB

3 Rekomendasi Tempat Beli Oleh-Oleh Bakpia Khas Jogja

Kamis, 18 September 2025 | 15:24:39 WIB