JAKARTA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, resmi menambah rute penerbangan langsung menuju Adelaide, Australia. Rute baru ini menjadi destinasi keempat Indonesia AirAsia ke Australia setelah Perth, Cairns, dan Darwin, sekaligus memperkuat konektivitas antara Bali dan Australia serta mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di kedua negara.
Penerbangan perdana rute Denpasar-Adelaide dilakukan pada Rabu malam, 25 Juni 2025, dengan nomor penerbangan QZ 420 yang berangkat pukul 23.45 WITA dan tiba di Adelaide pukul 06.25 waktu setempat, mengangkut 77 penumpang. Sementara penerbangan balik dari Adelaide ke Denpasar dengan nomor QZ 421 berangkat Kamis pagi, 26 Juni 2025, pukul 07.05 dan tiba pukul 10.55 WITA, membawa 154 penumpang. Rute ini dijadwalkan beroperasi empat kali dalam sepekan.
Managing Director Adelaide Airport, Breton Cox, menyambut positif penambahan rute ini. Ia menjelaskan bahwa masyarakat Australia Selatan kini semakin banyak memilih Bali sebagai destinasi utama, melebihi destinasi internasional lainnya. “Pengembangan akses perjalanan yang terjangkau sangat penting untuk mendukung pertumbuhan pasar kami dan mewujudkan ekspansi jaringan yang telah kami rencanakan,” ujar Breton Cox pada Kamis, 26 Juni 2025.
Menurut Breton, koneksi langsung melalui Bali memudahkan masyarakat Australia melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi lain, seperti Jakarta, Bangkok, Phuket, bahkan Pulau Komodo, dengan biaya yang relatif terjangkau. Hal ini membuka peluang baru bagi industri pariwisata Bali dan sekitarnya.
Di sisi lain, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara II Kementerian Pariwisata, Yulia, memberikan dukungan terhadap pembukaan rute baru ini sebagai strategi penting menghadapi dinamika global yang memengaruhi sektor pariwisata. “Kami sangat positif bahwa pasar Australia akan mencapai target kunjungan wisatawan tahun ini. Kerja sama tidak hanya dengan AirAsia, tetapi juga dengan berbagai maskapai dan travel agent, menjadi bagian penting dalam strategi promosi kami,” jelas Yulia.
Yulia menambahkan, ketegangan global yang tengah berlangsung membuat pemerintah harus responsif menjaga keberlanjutan sektor pariwisata nasional. “Pembukaan rute ini menjadi salah satu jawaban dari kondisi sekarang. Kami berharap rute yang diterbangi AirAsia, baik internasional maupun domestik, dapat mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan berkualitas dari Australia ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia seperti Bali, Lombok, Labuan Bajo, Medan, dan Yogyakarta,” imbuhnya.
PGS General Manager Bandara Ngurah Rai, Wahyudi, juga menyampaikan apresiasi atas penerbangan perdana rute baru tersebut. “Saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 9 rute penerbangan langsung dari dan menuju Australia, yaitu Adelaide, Brisbane, Cairns, Canberra, Darwin, Gold Coast, Melbourne, Perth, dan Sydney. Penambahan frekuensi ini akan berdampak positif terhadap pergerakan penumpang antara Australia dan Bali,” ujarnya.
Hingga Mei 2025, Bandara Ngurah Rai telah melayani 9,27 juta penumpang domestik dan internasional. Bali kini terhubung dengan 39 rute internasional yang dilayani oleh 46 maskapai penerbangan, menjadikannya salah satu hub utama di kawasan Asia Pasifik.
Wahyudi berkomitmen untuk terus mengembangkan Bandara Ngurah Rai sebagai gerbang utama dunia menuju Bali. “Kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mengeksplorasi rute-rute potensial yang dapat mendukung pertumbuhan konektivitas global Bali,” tambahnya.
Penambahan rute penerbangan langsung ke Adelaide ini diharapkan tidak hanya memudahkan akses wisatawan Australia ke Bali, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi dan budaya kedua negara, serta mendorong peningkatan kunjungan wisatawan berkualitas ke destinasi-destinasi wisata unggulan Indonesia.