JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memperkuat sektor kesehatan dengan mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan. Peresmian KEK Kesehatan Sanur, Bali, menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan pelayanan medis nasional sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
Dalam acara peresmian KEK Sanur, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya pengembangan sektor kesehatan sebagai bagian dari visi besar pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pelayanan kesehatan dibandingkan negara lain. “KEK Sanur dan Bali International Hospital merupakan contoh nyata inovasi yang harus kita kembangkan di berbagai sektor,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Menurut data pemerintah, sekitar 2 juta warga Indonesia setiap tahun mengeluarkan dana mencapai Rp150 triliun untuk berobat ke luar negeri. Presiden Prabowo menilai KEK Sanur menjadi terobosan penting, bahkan menyebutnya sebagai “kawasan ekonomi khusus pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia.”
Peran Kementerian BUMN dan Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut berperan aktif mendorong pengembangan KEK kesehatan ini. Ia menjelaskan, KEK Sanur dibangun untuk menjawab tingginya kebutuhan layanan medis yang belum sepenuhnya terpenuhi di dalam negeri.
“Bila Pak Presiden berkenan, konsep KEK wilayah seperti ini dapat kami terapkan di beberapa daerah lain guna meningkatkan daya saing layanan kesehatan Indonesia di kancah internasional,” kata Erick Thohir.
Menurut Erick, KEK kesehatan diharapkan tidak hanya menahan aliran devisa keluar negeri tetapi juga menjadi magnet investasi asing. Pengembangan KEK ini melibatkan koordinasi lintas kementerian, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk perizinan, Kementerian Kesehatan dalam regulasi tenaga medis dan alat kesehatan, serta Kementerian Pariwisata untuk mengintegrasikan pariwisata kesehatan.
Strategi Pemerintah Wujudkan KEK Kesehatan
Erick menegaskan bahwa pengembangan KEK kesehatan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga penguatan sumber daya manusia (SDM) serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. “Kementerian BUMN akan memastikan pengawasan ketat agar pengembangan KEK berjalan optimal. Ini adalah hasil kerja sama dalam Kabinet Merah Putih,” ujarnya.
Pemerintah berharap dengan semakin banyaknya fasilitas kesehatan kelas dunia di dalam negeri, akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas akan membaik. Hal ini diharapkan berdampak positif pada perbaikan indikator kesehatan nasional.
Harapan Presiden untuk Masa Depan Kesehatan
Presiden Prabowo berharap KEK Sanur dapat menjadi model pengembangan kawasan serupa di seluruh Indonesia untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan. “Masyarakat tidak perlu lagi pergi berobat ke luar negeri jika fasilitas dan layanan di dalam negeri sudah memenuhi standar internasional,” ujarnya.
Pemerintah juga berharap pengembangan KEK kesehatan dapat menarik investasi asing yang signifikan, mengingat selama ini sektor kesehatan Indonesia masih kekurangan investasi dibanding kebutuhan riil.
Dengan peresmian KEK Kesehatan Sanur sebagai langkah awal, pemerintah bertekad memperbanyak kawasan ekonomi khusus di sektor kesehatan. Langkah strategis ini bertujuan membangun ekosistem kesehatan yang berdaya saing tinggi, memperkuat layanan medis dalam negeri, sekaligus mendorong pertumbuhan investasi di sektor kesehatan.
Sinergi antara kementerian terkait dan pelaku industri diharapkan mampu mewujudkan Indonesia sebagai pusat layanan kesehatan terkemuka di Asia Tenggara dalam waktu dekat.