Waspadai 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Bisa Merusak Usus
- Kamis, 18 September 2025

JAKARTA - Kesehatan usus sering kali tidak mendapat perhatian besar, padahal perannya sangat vital bagi tubuh. Organ ini bukan hanya membantu mencerna makanan, tetapi juga berkontribusi pada sistem imun, mengurangi peradangan, serta menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.
Ahli diet Janelle Connell, RDN, menjelaskan bahwa usus yang sehat ditandai oleh mikrobioma yang beragam dan stabil, minim gejala pencernaan, serta tahan terhadap peradangan. "Secara lebih praktis, saya tahu usus saya sehat ketika saya bisa mengonsumsi beragam makanan utuh dengan nyaman, motilitas pencernaan saya teratur, dan tubuh saya terasa berenergi," ujarnya.
Sayangnya, ada sejumlah kebiasaan kecil yang tanpa sadar bisa merusak kesehatan usus. Jika dibiarkan, dampaknya bisa berpengaruh tidak hanya pada pencernaan, tetapi juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca JugaiQOO Z10 Turbo Plus Tawarkan Performa Gaming Maksimal dengan harga Terjangkau
Kebiasaan yang Diam-diam Merusak Usus
1. Stres Kronis
Hubungan usus dan otak sangat erat. Saat tubuh mengalami stres, hormon kortisol akan meningkat. Hormon ini memengaruhi sumbu usus-otak, memperlambat proses pencernaan, sekaligus mengubah motilitas usus.
Perubahan ini bisa berdampak pada keseimbangan bakteri baik dalam usus. Jika stres dibiarkan berlarut-larut, usus menjadi lebih permeabel atau bocor. Kondisi ini memicu peradangan yang menyebar, bukan hanya di usus tetapi juga ke seluruh tubuh.
2. Kurang Tidur
Tidur tidak sekadar istirahat, tetapi juga bagian penting dari pemeliharaan sistem pencernaan. Mikroba usus bekerja mengikuti ritme sirkadian tubuh. Ketika seseorang kurang tidur atau jadwal tidurnya berantakan, keseimbangan ritme ini terganggu.
Kondisi tersebut membuat keragaman mikroba menurun, bakteri baik berkurang, sementara bakteri berbahaya justru meningkat. "Pola ini bisa mengganggu proses perbaikan tubuh di malam hari, membuat lapisan usus lebih rentan," kata Janelle.
3. Pola Makan yang Itu-itu Saja
Mengonsumsi makanan sehat tentu baik, tetapi jika dilakukan berulang tanpa variasi justru berisiko. Tubuh hanya mendapat asupan nutrisi tertentu, sedangkan mikrobioma usus memerlukan keberagaman gizi.
Ahli diet Maggie Moon, MS, RD, menekankan pentingnya variasi makanan nabati dalam menu harian. Keragaman bahan pangan ini membantu mikrobioma berkembang lebih baik, sehingga usus tetap sehat.
4. Menghindari Karbohidrat
Karbohidrat sering dianggap penyebab masalah kesehatan, padahal jenis yang kompleks justru sangat penting untuk usus. Karbohidrat kompleks berperan sebagai makanan bagi bakteri baik, sehingga populasi mereka tetap terjaga.
Ketika karbohidrat dihindari sepenuhnya, tubuh kehilangan sumber energi sekaligus serat yang diperlukan. Akibatnya, bakteri baik dalam usus berkurang, yang bisa memengaruhi kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
5. Penggunaan Obat Berlebihan
Obat-obatan memang membantu mengatasi gejala tertentu, tetapi penggunaannya yang terlalu sering bisa membahayakan usus. "Obat antiinflamasi non steroid (OAINS) seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin sering dipakai untuk nyeri atau peradangan," jelas Janelle.
Menurutnya, meski aman bila sesekali, konsumsi jangka panjang berpotensi merusak lapisan usus. Akibatnya, enzim dan asam pencernaan mudah menimbulkan iritasi. Dalam jangka panjang, risiko usus bocor, pendarahan, maupun peradangan meningkat, sekaligus menggeser keseimbangan mikrobioma ke arah yang merugikan.
Menjaga Usus Agar Tetap Sehat
Memahami kebiasaan yang merusak usus adalah langkah awal untuk mencegah gangguan pencernaan. Dengan menjaga pola hidup yang seimbang, kesehatan usus bisa tetap optimal.
Mengelola stres dengan baik, tidur cukup, serta memastikan variasi makanan dalam menu harian menjadi kunci utama. Jangan takut mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian atau umbi-umbian, karena justru bermanfaat untuk usus.
Selain itu, bijaklah dalam menggunakan obat. Ikuti aturan pakai dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan bila pemakaian terasa terlalu sering. Langkah ini penting untuk menjaga lapisan usus tetap sehat dalam jangka panjang.
Kesehatan usus yang baik akan tercermin pada kondisi tubuh secara keseluruhan. Pencernaan lebih lancar, energi terjaga, hingga risiko peradangan bisa ditekan. Dengan begitu, tubuh akan terasa lebih bugar dan siap menjalani aktivitas setiap hari.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Mudah Mengatur Pesan Sementara WhatsApp agar Lebih Fleksibel
- 18 September 2025
2.
Rekomendasi 4 Film Seru yang Akan Tayang November 2025
- 18 September 2025
3.
Rekomendasi 10 Wisata Alam yang Paling Populer di Magelang
- 18 September 2025
4.
Ramalan Peruntungan Finansial 6 Shio 18 September 2025
- 18 September 2025
5.
Ramalan 12 Zodiak 18 September 2025: Cinta, Karier, dan Kehidupan
- 18 September 2025