
JAKARTA - Belanja online kini bukan lagi sekadar tren, melainkan bagian penting dari gaya hidup global. Kemudahan bertransaksi tanpa meninggalkan rumah membuat banyak negara mendorong warganya untuk mengandalkan belanja digital. Beberapa negara bahkan mencatat lebih dari sepertiga aktivitas belanja dilakukan secara online, menegaskan dominasi e-commerce dalam kehidupan sehari-hari.
Amerika Serikat dan China Memimpin
Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan transaksi belanja online terbesar di dunia pada 2024, dengan 33,7% belanja ritel dilakukan secara daring. Platform populer seperti Amazon dan eBay masih menjadi favorit utama warga Amerika Serikat.
Baca JugaKUR BRI 2025: Syarat Pengajuan, Simulasi Angsuran, dan Cara Mengajukan
Di posisi kedua, China mencatat persentase belanja online sebesar 31,2%. Popularitas belanja daring di China didukung ekosistem e-commerce lokal seperti Taobao, JD, TMall, Pinduoduo, dan Alibaba, menjadikannya sebagai pasar digital yang sangat dinamis.
Selain dua negara di atas, Inggris menempati posisi ketiga dengan 23,2%, diikuti Korea Selatan 22,0% dan Belanda 20,9%. Secara global, rata-rata aktivitas belanja online berada di angka 17,3%.
Negara Asia Tenggara dan Posisi Indonesia
Menariknya, Indonesia tidak masuk dalam daftar 25 negara paling gemar belanja online menurut DataReportal. Di Asia Tenggara, hanya Singapura (12,2%) dan Thailand (11,4%) yang tercatat sebagai penggemar belanja daring di daftar tersebut. Chile menempati posisi terbawah dengan 11,0% aktivitas belanja yang dilakukan secara online.
Berikut daftar lengkap persentase belanja online di beberapa negara teratas:
Amerika Serikat: 33,7%
China: 31,2%
Inggris: 23,2%
Korea Selatan: 22,0%
Belanda: 20,9%
Kanada: 17,9%
Jepang: 16,2%
Italia: 14,9%
Jerman: 14,6%
Norwegia: 14,5%
Irlandia: 14,0%
Swedia: 14,0%
Australia: 13,8%
Prancis: 13,4%
Spanyol: 13,3%
Denmark: 13,3%
Polandia: 13,3%
Argentina: 13,2%
Austria: 12,9%
Finlandia: 12,8%
Republik Ceko: 12,7%
Singapura: 12,2%
Thailand: 11,4%
Swiss: 11,3%
Chile: 11,0%
Fenomena ini menunjukkan bagaimana e-commerce mengubah pola konsumsi global. Negara-negara dengan penetrasi internet tinggi dan ekosistem digital kuat cenderung memiliki persentase belanja online lebih besar, sementara negara lain, termasuk Indonesia, masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di sektor ini.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
KUR BSI 2025: Jenis, Plafon, Simulasi, Syarat Pengajuan, dan Keunggulan
- Selasa, 16 September 2025
Terpopuler
1.
Lava Bold N1 5G: Smartphone Murah dengan Fitur Premium
- 16 September 2025
2.
Tips Bermain Egrang Agar Tubuh dan Mental Seimbang
- 16 September 2025
3.
Manfaat Berkuda, Olahraga Seru Tingkatkan Kesehatan Tubuh
- 16 September 2025
4.
Panahan, Olahraga Tradisi yang Latih Fokus dan Kesabaran
- 16 September 2025
5.
4 Tempat Menikmati Pempek Palembang di Kota Malang
- 16 September 2025