
JAKARTA - Pasar modal Indonesia terus menunjukkan langkah nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satu fokus utama saat ini adalah pengembangan bursa karbon sebagai instrumen strategis dalam menekan emisi karbon dan mendorong prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di industri jasa keuangan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa isu keberlanjutan tetap menjadi prioritas yang dijaga secara konsisten oleh OJK dalam mengawal semua lini pasar modal dan industri jasa keuangan. Hal ini terungkap saat Mahendra menyampaikan sambutan pada peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Peran Bursa Karbon dalam Pasar Modal
Baca JugaKUR BRI 2025: Syarat Pengajuan, Simulasi Angsuran, dan Cara Mengajukan
Mahendra mengungkapkan data terbaru yang menunjukkan peningkatan nilai transaksi di bursa karbon Indonesia. “Nilai transaksi bursa karbon Indonesia telah mencapai lebih dari Rp 77 miliar dan volume transaksi telah melampaui 1,59 juta ton CO2 equivalent per 8 Agustus 2025,” ungkapnya. Angka ini menunjukkan respons positif pasar terhadap mekanisme perdagangan karbon yang kini semakin mendapat perhatian luas.
Dengan diluncurkannya perdagangan karbon internasional melalui bursa karbon Indonesia, Mahendra optimistis bahwa nilai dan volume transaksi akan terus tumbuh. Upaya penguatan regulasi serta peningkatan kapasitas pelaku pasar menjadi langkah strategis yang ditempuh OJK untuk mendorong inovasi dan memastikan penerapan prinsip ESG berjalan efektif.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Pasar Modal Berkelanjutan
Lebih lanjut, Mahendra menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan. “OJK terus mendorong kolaborasi antara lembaga, pelaku industri, dan masyarakat agar momentum peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia bisa menjadi penggerak utama menjaga integritas dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional,” jelasnya.
OJK melihat bahwa penguatan sinergi tersebut bukan hanya akan memperkokoh fondasi pasar modal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor terhadap komitmen keberlanjutan yang dijalankan industri jasa keuangan. Dengan demikian, pasar modal tidak hanya menjadi arena transaksi finansial, melainkan juga menjadi pendorong pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
KUR BSI 2025: Jenis, Plafon, Simulasi, Syarat Pengajuan, dan Keunggulan
- Selasa, 16 September 2025
Terpopuler
1.
Lava Bold N1 5G: Smartphone Murah dengan Fitur Premium
- 16 September 2025
2.
Tips Bermain Egrang Agar Tubuh dan Mental Seimbang
- 16 September 2025
3.
Manfaat Berkuda, Olahraga Seru Tingkatkan Kesehatan Tubuh
- 16 September 2025
4.
Panahan, Olahraga Tradisi yang Latih Fokus dan Kesabaran
- 16 September 2025
5.
4 Tempat Menikmati Pempek Palembang di Kota Malang
- 16 September 2025