Kamis, 18 September 2025

Update Harga Sembako Jawa Timur: Daging Ayam Kampung dan Cabai Merah Melonjak

Update Harga Sembako Jawa Timur: Daging Ayam Kampung dan Cabai Merah Melonjak
Update Harga Sembako Jawa Timur: Daging Ayam Kampung dan Cabai Merah Melonjak

JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Jawa Timur kembali menunjukkan dinamika yang signifikan pada 6 Juli 2025. Beberapa komoditas pangan penting seperti daging ayam kampung, cabai merah keriting, dan garam bata mengalami lonjakan harga hingga di atas 10 persen. Kondisi ini tentu berpengaruh langsung pada pengeluaran rumah tangga, sehingga masyarakat perlu memantau perubahan harga sembako agar dapat menyesuaikan anggaran belanja harian mereka.

Fluktuasi Harga Sembako di Jawa Timur

Sembako, yang terdiri dari sembilan bahan pokok utama seperti beras, gula, minyak goreng, daging, telur, susu, bawang, gas elpiji, dan garam, serta cabai sebagai komoditas pendukung, menjadi kebutuhan pokok yang pergerakan harganya selalu menjadi perhatian banyak pihak. Hari ini, harga daging ayam kampung tercatat naik Rp7.000 per kilogram atau sekitar 10,74%, mencapai Rp75.316/kg.

Baca Juga

Jadwal Lengkap Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo 18 September 2025

Komoditas lain yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai merah keriting yang melonjak hampir 10% menjadi Rp36.333/kg, cabai rawit merah naik 5,84% menjadi Rp64.437/kg, serta garam bata yang melonjak drastis hingga 164,84% menjadi Rp4.176 per buah.

Di sisi lain, sejumlah bahan pokok lain justru mengalami penurunan harga. Minyak goreng kemasan sederhana turun 3,8%, telur ayam kampung turun hampir 8%, dan bawang merah serta bawang putih juga mengalami penurunan masing-masing sekitar 6% dan 4%.

Faktor Penyebab Perubahan Harga

Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait. Peningkatan permintaan dengan pasokan yang terbatas menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga. Cuaca ekstrem dan bencana alam turut berperan penting dalam memengaruhi hasil panen dan ketersediaan stok.

Selain itu, kebijakan pemerintah terkait impor dan subsidi, serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dapat berdampak langsung pada harga barang. Kenaikan biaya produksi dan distribusi juga ikut menyumbang tekanan pada harga sembako.

Masalah logistik dan gangguan rantai distribusi, seperti kemacetan dan pemogokan, juga bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang akhirnya mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga di pasar.

Dengan berbagai faktor ini, pemerintah dan masyarakat diharapkan terus memantau dan menyesuaikan diri agar stabilitas harga sembako dapat tetap terjaga dan kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi secara optimal.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Cara Mudah Cek dan Atasi Tunggakan BPJS Kesehatan

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal

Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal

Properti Premium Tangerang, Hunian Berkualitas dan Harga Lebih Terjangkau

Properti Premium Tangerang, Hunian Berkualitas dan Harga Lebih Terjangkau