Lima Strategi Efektif Pakar Transportasi untuk Menurunkan Kemacetan di Surabaya: Pembahasan Komprehensif

Kamis, 20 Februari 2025 | 09:35:14 WIB
Lima Strategi Efektif Pakar Transportasi untuk Menurunkan Kemacetan di Surabaya: Pembahasan Komprehensif

JAKARTA - Kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di banyak kota besar di Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru dari platform indeks TomTom Traffic Index, kota-kota seperti Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya mengalami tingkat kemacetan yang lebih tinggi dibandingkan Jakarta. Salah satu faktor penyebab utama adalah ketidakcukupan sistem transportasi umum yang efektif di kota-kota tersebut.

Di tengah situasi memprihatinkan ini, Machsus, seorang pakar transportasi ternama, menyampaikan pandangannya dalam wawancara dengan detikJatim pada Rabu, 19 Februari 2025. Menurutnya, "Menambah transportasi umum memang sangat penting, tetapi bukan satu-satunya solusi. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi kemacetan."

Berikut adalah lima strategi yang disarankan oleh Machsus untuk mengurangi tingkat kemacetan di Surabaya dan kota-kota besar lainnya:

1. Meningkatkan Transportasi Publik

Menurut Machsus, peningkatan transportasi publik menjadi prioritas utama dalam mengurangi kemacetan. Dengan memperbanyak jumlah dan rute bus seperti Trans Semanggi di Surabaya, serta mengembangkan sistem transportasi berbasis rel seperti LRT atau kereta komuter, masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Selain itu, mengintegrasikan berbagai moda transportasi juga sangat penting agar masyarakat merasa lebih nyaman.

2. Rekayasa Lalu Lintas dan Manajemen Kemacetan

Untuk menghadapi kemacetan, strategi rekayasa lalu lintas yang baik juga diperlukan. Pemerintah setempat dapat mengoptimalkan sistem Smart Traffic Management berbasis teknologi untuk mengatur lalu lintas lebih efektif. Penerapan sistem ganjil-genap di jalan-jalan utama pada jam sibuk serta pembangunan jalan layang atau underpass di titik rawan macet dapat menjadi solusi konkret dalam mengurangi kemacetan.

3. Pembatasan Kendaraan Pribadi

Machsus juga menyarankan pembatasan kendaraan pribadi melalui berbagai kebijakan seperti penerapan tarif kemacetan (congestion pricing) di pusat kota. Menertibkan parkir liar dan menegakkan aturan parkir yang lebih ketat akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Membuat fasilitas park-and-ride di pinggiran kota dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum menuju pusat kota.

4. Perencanaan Kota yang Lebih Efektif

Perencanaan kota yang lebih terintegrasi dan berfokus pada pengembangan konsep Transit-Oriented Development (TOD) juga menjadi salah satu strategi. Ini bertujuan agar masyarakat tinggal lebih dekat dengan tempat kerja dan pusat bisnis, sehingga perjalanan panjang dapat dihindari. Pengembangan lebih banyak area mixed-use juga diperlukan untuk mengurangi kebutuhan perjalanan jarak jauh.

5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya beralih ke transportasi umum tak kalah penting. "Masyarakat perlu didorong untuk lebih sering menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Selain itu, edukasi tentang manfaat carpooling atau penggunaan sepeda untuk perjalanan pendek juga harus ditingkatkan," jelas Machsus.

Menurut data terbaru, Bandung saat ini menyandang predikat kota termacet di Indonesia. "Kapasitas jalan yang tidak cukup menampung jumlah kendaraan yang terus bertambah, tingginya jumlah wisatawan dari luar kota, terutama saat akhir pekan dan liburan, dan transportasi publik yang masih belum cukup efisien menjadi alasan utama mengapa Bandung menjadi kota paling macet," terang Machsus.

Surabaya, meskipun lebih macet dibandingkan Jakarta, tetap berada di peringkat yang lebih baik dibandingkan Bandung, Medan, dan Palembang. Tahun ini, Surabaya menduduki posisi keempat dalam daftar kota dengan kemacetan tertinggi di Indonesia. "Dengan kombinasi solusi itu, kemacetan di Surabaya dan kota-kota besar lain bisa dikurangi secara signifikan, tetapi strategi ini harus diterapkan dengan baik," pungkasnya.

Dengan penerapan strategi-strategi ini, diharapkan kemacetan di Surabaya dan kota-kota sekitarnya dapat teratasi dengan lebih baik di masa depan, menjadikan transportasi lebih efisien dan nyaman bagi seluruh warga kota.

Terkini