
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menegaskan komitmen lingkungan melalui aksi nyata pada Hari Ozon Sedunia. Perusahaan menanam 220 bibit pohon alpukat di Desa Koranji, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Inisiatif ini tidak hanya menjaga kelestarian bumi, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dapat diterapkan secara konkret di lapangan.
Transformasi Lahan Bekas Proyek
Baca Juga
WIKA bekerja sama dengan platform LindungiHutan dan Kelompok Tani Karya Lestari untuk menyulap lahan bekas galian proyek Pelabuhan Patimban menjadi kawasan hijau produktif. Area yang sebelumnya gersang kini mulai ditumbuhi vegetasi baru yang membantu menahan erosi, memperbaiki kualitas udara, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Pemilihan pohon alpukat dipilih karena nilai ekonomis dan manfaat ekologisnya. Setiap pohon mampu menyerap sekitar 22 kilogram CO? per tahun. Dengan 220 pohon, potensi serapan karbon mencapai 4,84 ton CO? per tahun, sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani lokal.
Sinergi Lingkungan dan Ekonomi
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan harus selaras dengan keberlanjutan ekonomi masyarakat. “Dengan menanam pohon, kita menanam harapan, bukan hanya untuk bumi, tetapi juga untuk masa depan petani dan generasi mendatang,” ujarnya.
Selain menyerap karbon, pohon-pohon alpukat ini dapat menghasilkan lebih dari satu setengah ton buah per musim panen. Hasil panen diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dukungan Terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Langkah WIKA sejalan dengan Asta Cita, yang menekankan pembangunan manusia, pelestarian lingkungan, dan pemerataan pembangunan. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan, menjaga bumi tetap lestari, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dengan program ini, lahan bekas proyek yang sebelumnya tak produktif kini berubah menjadi kawasan hijau yang memiliki nilai ekologis dan ekonomi. Inisiatif semacam ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menerapkan prinsip ESG secara nyata.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun
- 17 September 2025
2.
Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025
- 17 September 2025
3.
Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040
- 17 September 2025
4.
Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar
- 17 September 2025
5.
KUR Perumahan 2025 Didorong Percepat Program Sejuta Rumah
- 17 September 2025