
JAKARTA - Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan efisiensi distribusi logistik di Jawa Timur. Dengan penyelesaian tahap pertama yang ditargetkan akhir tahun ini, tol ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah secara signifikan.
Menurut informasi dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), proyek strategis nasional ini menjadi bagian krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, mobilitas masyarakat, dan percepatan distribusi barang dan jasa di sepanjang Probolinggo hingga Banyuwangi.
“Infrastruktur strategis ini akan meningkatkan mobilitas dan mendukung pusat-pusat ekonomi baru di Jawa Timur,” ujar BPJT, Minggu, 14 September 2025.
Baca Juga
Progres Konstruksi Tahap I: Gending – Besuki
Konstruksi Tol Probowangi terbagi menjadi dua tahap. Tahap I membentang dari Gending hingga Besuki sepanjang 49,68 kilometer, sementara Tahap II meliputi Besuki – Ketapang sepanjang 126,10 kilometer.
Saat ini, tahap pertama sudah memasuki fase akhir konstruksi. Rinciannya:
Seksi 1.1 (Gending – Suko): progres konstruksi mencapai 90,49 persen.
Seksi 1.2 (Suko – Krakasan): konstruksi sudah 90,40 persen rampung.
Seksi 2 (Krakasan – Paiton): seluruh proses konstruksi telah selesai 100 persen.
Seksi 3.1 (Paiton – Banyuglugur) dan Seksi 3.2 (Banyuglugur – Besuki): progres konstruksi 77,85 persen.
Dengan progres tersebut, Tol Probowangi tahap I diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2025. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, memastikan bahwa penyelesaian ruas tol ini menjadi prioritas, karena selain mempercepat distribusi barang, juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.
“Dengan selesainya Gending – Besuki, waktu tempuh antarwilayah sektor logistik dapat dipangkas, mendorong terbentuknya pusat-pusat ekonomi baru,” ungkap Dody.
Efisiensi Waktu Tempuh dan Dampak Ekonomi
Tol Probowangi diharapkan mengubah signifikan mobilitas di Jawa Timur. Saat ini, perjalanan dari Probolinggo menuju Besuki membutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit melalui jalan arteri. Setelah tol rampung, waktu tempuh diproyeksikan hanya 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80–100 km/jam.
Tak hanya itu, keseluruhan tol dari Probolinggo hingga Banyuwangi yang kini ditempuh sekitar 5 jam, diperkirakan akan menyusut menjadi 2 jam setelah pembangunan selesai. Dampak percepatan waktu tempuh ini tidak hanya mempermudah perjalanan masyarakat, tetapi juga mengurangi biaya logistik dan meningkatkan efisiensi distribusi produk.
“Pengembangan infrastruktur ini menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing kawasan, sekaligus memunculkan peluang ekonomi baru,” kata pejabat terkait.
Tahap II: Besuki – Ketapang Masih Direncanakan
Sementara itu, tahap kedua tol Probowangi yang mencakup Seksi 4 hingga Seksi 7 dari Besuki ke Ketapang masih dalam tahap perencanaan. Meskipun belum dibangun, fase ini juga menjadi bagian penting dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan konektivitas lintas Jawa Timur hingga Banyuwangi.
Pembangunan tahap II diproyeksikan akan mempermudah akses ke pelabuhan, kawasan industri, dan destinasi wisata di Banyuwangi, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.
Tantangan dan Strategi Penyelesaian
Pembangunan jalan tol sepanjang 175,78 km ini tidak luput dari tantangan, mulai dari kondisi geografis, topografi, hingga koordinasi dengan berbagai pihak. BPJT bersama kontraktor dan pemerintah daerah terus memonitor progres agar sesuai target akhir tahun 2025.
Langkah strategis yang dilakukan antara lain:
Penggunaan teknologi konstruksi modern untuk percepatan pembangunan.
Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah untuk kelancaran lahan dan akses.
Penerapan manajemen proyek yang ketat agar setiap seksi tol selesai tepat waktu.
Dengan strategi ini, pihak terkait optimistis Tol Probowangi dapat beroperasi sesuai jadwal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta sektor logistik.
Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan proyek infrastruktur strategis yang memiliki dampak besar bagi konektivitas dan perekonomian Jawa Timur. Tahap pertama Gending – Besuki sudah hampir rampung, dengan beberapa seksi yang sudah mencapai progres 90–100 persen. Setelah tol ini beroperasi, waktu tempuh antarwilayah akan berkurang drastis, efisiensi logistik meningkat, dan potensi pertumbuhan ekonomi baru tercipta.
Tahap kedua Besuki – Ketapang, meski masih dalam perencanaan, tetap menjadi bagian penting dari rencana jangka panjang untuk menghubungkan kawasan timur Jawa Timur secara lebih efektif. Proyek ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur modern, cepat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah strategis Indonesia.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PT KAI Tingkatkan Keselamatan dengan Penyeberangan Baru Stasiun Cikini
- Senin, 15 September 2025
Berita Lainnya
PT KAI Tingkatkan Keselamatan dengan Penyeberangan Baru Stasiun Cikini
- Senin, 15 September 2025
Terpopuler
1.
Pre Order iPhone 17 Series Tunjukkan Popularitas Model Pro Max
- 15 September 2025
2.
Realme P3 Lite Resmi Hadir dengan Harga Terjangkau
- 15 September 2025
3.
Infinix HOT 60 Pro plus Hadir dengan Desain Tipis Menawan
- 15 September 2025
4.
Rekomendasi HP Tecno Harga 2 Jutaan Baterai Awet
- 15 September 2025
5.
itel Super 26 Ultra Hadir Tipis dengan Baterai Jumbo
- 15 September 2025