
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan jual dan ditutup melemah ke level 7.490 pada perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025. Meski begitu, sejumlah saham masih menunjukkan potensi untuk dibeli dengan harga rendah (buy on weakness). Pergerakan pasar yang fluktuatif ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi investor untuk memilih saham-saham yang dianggap masih memiliki fundamental kuat dan prospek kenaikan jangka pendek.
Data perdagangan mencatat ada 343 saham yang melemah, sementara 261 saham menguat dan 199 saham lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp13.462 triliun. Beberapa saham besar milik pengusaha Prajogo Pangestu seperti CDIA, BRMS, dan CUAN termasuk yang mengalami penurunan signifikan kemarin.
Tekanan Jual dan Prediksi IHSG
Baca Juga
Tim Riset MNC Sekuritas menilai IHSG saat ini tengah berada dalam fase koreksi yang berpotensi berlanjut. Mereka memperkirakan indeks sedang menjalani wave (iv) dari wave [c], sehingga rawan menembus support di rentang 7.259-7.415. Hal ini menjadi sinyal bagi para pelaku pasar untuk lebih waspada dan memantau pergerakan IHSG secara cermat.
Support utama berada di level 7.415 dan 7.344, sedangkan resistance berada di kisaran 7.579 dan 7.675. Kondisi ini membuka peluang untuk koreksi lebih dalam sebelum potensi rebound terjadi.
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
Meski IHSG melemah, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan untuk dibeli pada harga rendah dengan ekspektasi pemulihan harga.
AMRT
Saham ini menguat 2,59% dan berhasil menembus moving average 60 (MA60). Posisi AMRT dianggap masih dalam wave (iii) dari wave [c], dengan target harga di 2.490 hingga 2.600. Investor disarankan membeli pada rentang harga 2.360-2.380 dengan stoploss di bawah 2.320.
BBCA
Setelah terkoreksi ke level 8.300, saham BBCA mulai mendapatkan minat beli. Posisinya diperkirakan di akhir wave (v) dari wave [a], dengan target harga 8.500 sampai 8.750. Buy on weakness disarankan di kisaran 8.125-8.250, dengan stoploss di bawah 8.050.
SMGR
Meski terkoreksi 1,19%, saham SMGR sedang berada pada fase konsolidasi di bawah MA20. Target harga diperkirakan mencapai 2.580-2.670. Range buy on weakness adalah 2.280-2.390 dengan stoploss di bawah 2.250.
UNTR
UNTR menguat tipis 0,21%, namun masih tertahan oleh MA200. Saham ini diprediksi dalam wave (iv) dari wave [c] dengan target harga 24.600 sampai 25.200. Harga beli yang disarankan berada di 23.225-23.725 dan stoploss di bawah 23.100.
Investor disarankan untuk memantau pergerakan IHSG dan saham-saham rekomendasi ini sebagai bagian dari strategi trading atau investasi jangka pendek. Dengan pemilihan saham yang tepat, peluang meraih keuntungan tetap terbuka meski pasar sedang koreksi.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KUR BNI 2025: Plafon, Tenor, Simulasi, Persyaratan dan Cara Pengajuan
- Rabu, 17 September 2025
KUR BCA 2025: Keunggulan, Plafon, Tenor, Simulasi, dan Syarat Pengajuan
- Rabu, 17 September 2025
KUR Mandiri 2025: Simulasi Cicilan, Jenis, Syarat Pengajuan, dan Keunggulan
- Rabu, 17 September 2025
Berita Lainnya
KUR BCA 2025: Keunggulan, Plafon, Tenor, Simulasi, dan Syarat Pengajuan
- Rabu, 17 September 2025
KUR Mandiri 2025: Simulasi Cicilan, Jenis, Syarat Pengajuan, dan Keunggulan
- Rabu, 17 September 2025
Terpopuler
1.
Samsung Galaxy S25 FE Hadir dengan Fitur Flagship Terjangkau
- 16 September 2025
2.
Xiaomi 17 Hadir dengan Fitur Flagship Canggih dan Premium
- 16 September 2025
3.
Rekomendasi HP OPPO 2 Jutaan RAM 8GB dengan Performa Maksimal
- 16 September 2025
4.
Vivo Y31 5G dan Vivo Y31 5G Pro Hadir dengan Performa Maksimal
- 16 September 2025
5.
Realme Hadirkan Note 70 dengan Layar Lebar dan Fitur Lengkap
- 16 September 2025