
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal sesi Selasa (29/7/2025), namun potensi penguatan dinilai masih terbuka lebar. Dibuka turun 0,42% ke 7.582,62 pada pukul 09.05 WIB, IHSG bergerak dalam rentang 7.579–7.630 dengan 194 saham menguat, 205 melemah, dan 210 stagnan.
Meski dibuka negatif, para analis memproyeksikan tren kenaikan jangka pendek belum selesai. Tim Riset MNC Sekuritas menyebutkan bahwa penguatan IHSG diperkirakan akan kembali menguji level 7.675–7.699.
“Posisi IHSG saat ini masih berada di akhir wave v dari wave (iii) dari wave [c]. Namun, waspadai adanya potensi koreksi ke 7.604–7.564,” tulisnya.
Baca Juga
Untuk hari ini, MNC memperkirakan level support IHSG ada di 7.485 dan 7.344, sementara resistance di 7.675 dan 7.758.
Saham-Saham yang Masuk Radar Hari Ini
Sejumlah saham berpeluang mencatatkan penguatan dan direkomendasikan untuk dicermati, antara lain: MEDC, MYOR, PTRO, dan UNTR. Saham emiten milik grup konglomerat juga ikut mendukung reli indeks kemarin. PTRO melonjak 8,29%, BREN naik 3,59%, dan CUAN menguat 1,96%.
Saham perbankan big cap juga mendukung penguatan. BBRI naik 1,55%, BBCA 0,59%, dan BMRI menguat 0,21%.
Beberapa saham dengan nilai transaksi tinggi lainnya yang menunjukkan performa positif antara lain MDKA yang naik 9,28% dan SSIA 3,47%.
Saham top gainers kemarin mencakup:
AMIN: +34,62%
BUVA: +34,59%
SOLA: +34,51%
Sementara, saham-saham top losers antara lain:
FUJI: -14,92%
RGAS: -12,21%
MERI: -10,80%
Faktor Global dan Data Ekonomi Jadi Sentimen Pasar
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menyampaikan bahwa sentimen pekan ini cukup kompleks. Dari sisi eksternal, pasar akan menanti keputusan suku bunga The Fed. Konsensus memproyeksikan Fed Fund Rate tetap pada kisaran 4,25%-4,50% dengan probabilitas 95,9%.
Amerika Serikat juga dijadwalkan merilis data inflasi PCE untuk Juli 2025. Core PCE diperkirakan naik menjadi 0,3%, meningkat dari 0,2% pada Juni, didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang masih kuat.
Dari regional, China dan Indonesia akan merilis data PMI. Caixin Manufacturing PMI China diproyeksi tetap ekspansif di angka 50,3, sementara PMI Indonesia kemungkinan masih dalam zona kontraksi.
Selain itu, Indonesia juga akan mengumumkan data inflasi Juli yang diproyeksi naik sebesar 2,1%.
“Jika melihat secara teknikal analisis, ada potensi IHSG akan bergerak bullish karena konsisten berada di atas MA5, namun terbatas pada area resistance 7.700. Ini juga dipengaruhi oleh potensi kejenuhan pembelian,” tulis Imam.
Meski dibuka melemah, IHSG masih memiliki ruang untuk menguat hari ini. Pelaku pasar disarankan mencermati saham-saham unggulan serta perkembangan data ekonomi global yang akan menjadi katalis penting pergerakan pasar. Strategi jangka pendek dan kehati-hatian tetap menjadi kunci dalam mengambil posisi.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
KUR BNI 2025: Plafon, Tenor, Simulasi, Persyaratan dan Cara Pengajuan
- Rabu, 17 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun
- 17 September 2025
2.
Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025
- 17 September 2025
3.
Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040
- 17 September 2025
4.
Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar
- 17 September 2025
5.
KUR Perumahan 2025 Didorong Percepat Program Sejuta Rumah
- 17 September 2025