
JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), perusahaan pembiayaan yang telah melantai di bursa, mengambil langkah korporasi dengan menghapuskan seluruh saham treasuri hasil pembelian kembali (buyback). Total saham yang dialihkan dan dihapus dari pencatatan mencapai 927,73 juta lembar, langkah ini turut memengaruhi struktur permodalan perusahaan.
Direktur BFI Finance, Sudiono, menyatakan bahwa penghapusan ini telah memperoleh persetujuan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Pada tanggal 22 Juli 2025, PT Bursa Efek Indonesia ("BEI") telah memberikan persetujuan atas penghapusan pencatatan seluruh Saham Treasuri tersebut sejumlah 927.732.000 lembar saham,” jelas Sudiono dalam keterbukaan informasi kepada BEI di Jakarta.
Baca Juga
Dengan demikian, saham beredar dan tercatat milik BFI Finance menyusut dari 15,96 miliar lembar menjadi 15,03 miliar lembar. Pengurangan ini terjadi secara otomatis seiring dengan penghapusan saham hasil buyback.
Tanpa Dampak terhadap Operasional dan Keuangan
Manajemen BFI Finance menegaskan bahwa langkah penghapusan saham treasuri ini tidak membawa dampak langsung terhadap operasional perusahaan. Aktivitas usaha, posisi hukum, kondisi keuangan, serta prospek kelangsungan usaha disebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Artinya, perusahaan menilai pengalihan ini murni sebagai langkah pengelolaan modal dan tidak memengaruhi fundamental bisnis.
Di sisi lain, pengurangan jumlah saham beredar berpotensi meningkatkan nilai saham per lembar secara relatif karena kapitalisasi pasar terbagi dalam jumlah yang lebih kecil. Hal ini sering kali menjadi strategi perusahaan dalam menyeimbangkan struktur modalnya.
Pergerakan Saham BFIN di Pasar
Meski aksi korporasi dilakukan secara transparan dan legal sesuai regulasi, harga saham BFIN sempat mengalami penurunan. Pada sesi pertama perdagangan Senin, 28 Juli 2025, saham BFIN diperdagangkan pada level Rp775 per lembar, turun 15 poin atau sekitar 1,90% dari penutupan sebelumnya di Rp790.
Sepanjang sesi tersebut, saham BFIN telah ditransaksikan sebanyak 1.229 kali, dengan volume mencapai 8,34 juta lembar saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp6,51 miliar, sementara kapitalisasi pasar BFIN mencapai Rp12,38 triliun.
Meski fluktuasi harga terjadi, volume dan nilai transaksi menunjukkan bahwa minat pasar terhadap saham ini masih cukup tinggi. Aktivitas perdagangan yang aktif tetap menggambarkan adanya likuiditas dan perhatian investor terhadap emiten ini.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
KUR BNI 2025: Plafon, Tenor, Simulasi, Persyaratan dan Cara Pengajuan
- Rabu, 17 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun
- 17 September 2025
2.
Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025
- 17 September 2025
3.
Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040
- 17 September 2025
4.
Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar
- 17 September 2025
5.
KUR Perumahan 2025 Didorong Percepat Program Sejuta Rumah
- 17 September 2025