Energi Terbarukan: Upaya Kilang Pertamina Dukung Transisi Energi Nasional
- Jumat, 04 Juli 2025

JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat langkahnya dalam mendukung transisi energi nasional dengan mempercepat produksi bahan bakar ramah lingkungan. Pada forum Joint Convention Semarang 2025 (JCS 2025), Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap tantangan Energi Trilemma, yakni keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi.
Menurut Taufik, strategi yang dijalankan KPI mengombinasikan upaya penguatan bisnis kilang konvensional sekaligus pengembangan portofolio energi rendah karbon, khususnya bioavtur dan renewable diesel.
Strategi Ganda: Optimalisasi dan Inovasi Energi Terbarukan
Baca Juga
Dalam menjalankan Pertamina Dual Growth Strategy, KPI fokus pada dua arah utama. Pertama, optimalisasi kilang legacy yang sudah ada dengan metode co-processing, yang memungkinkan campuran bahan bakar nabati seperti minyak inti sawit dalam produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Saat ini, SAF diproduksi dengan campuran 2,4% minyak sawit melalui fasilitas eksisting.
Kedua, pengembangan produk bio diesel 100% atau Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dalam skala industri melalui Pertamina Renewable Diesel (RD). KPI juga tengah menyiapkan Green Refinery yang dapat mengolah bahan baku generasi kedua, seperti limbah nabati dan minyak jelantah, dimulai di Kilang Cilacap dan akan diperluas ke kilang lain.
Taufik menjelaskan bahwa co-processing merupakan jalan tercepat dan paling efisien untuk mulai memproduksi biofuel dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, sehingga mengurangi biaya investasi dan mempercepat proses produksi.
Sinergi untuk Masa Depan Energi Nasional
Selain aspek teknologi, KPI menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari regulasi hingga kesiapan rantai pasok, untuk mendukung pengembangan biofuel sesuai peta jalan energi nasional. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada dekarbonisasi, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru dan memperkuat hilirisasi industri dalam negeri.
Taufik menegaskan bahwa transisi energi adalah bagian dari transformasi ekonomi nasional, dengan ketahanan dan keberlanjutan energi sebagai fondasi utama kemandirian bangsa.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun
- 17 September 2025
2.
Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025
- 17 September 2025
3.
Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040
- 17 September 2025
4.
Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar
- 17 September 2025
5.
KUR Perumahan 2025 Didorong Percepat Program Sejuta Rumah
- 17 September 2025