Kamis, 18 September 2025

Ketidakpastian Keputusan OPEC+ Tekan Harga Minyak Awal Juli

Ketidakpastian Keputusan OPEC+ Tekan Harga Minyak Awal Juli
Ketidakpastian Keputusan OPEC+ Tekan Harga Minyak Awal Juli

JAKARTA - Menjelang pertemuan penting Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), harga minyak mentah kembali tertekan. Pasar saat ini berada dalam posisi menunggu, mencoba membaca arah kebijakan kelompok produsen minyak terbesar dunia tersebut, yang diperkirakan akan menyepakati peningkatan pasokan pada Minggu, 6 Juli 2025.

Ketidakpastian menjelang keputusan itu memicu tekanan baru terhadap harga. Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$65 per barel pada Selasa pagi, setelah mencatat penurunan 0,6% pada sesi perdagangan Senin, 30 Juni 2025. Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman September juga ditutup lebih rendah, jatuh ke bawah US$67 per barel.

Menurut survei yang melibatkan 32 pedagang dan analis, OPEC+ diperkirakan akan menyetujui peningkatan pasokan bulanan keempat secara berturut-turut. Kebijakan ini didorong oleh upaya Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto kelompok tersebut, untuk merebut kembali pangsa pasar global yang sempat terganggu oleh berbagai faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi dari negara konsumen utama.

Baca Juga

Menginap di Langit Dubai, Sensasi Hotel Tertinggi Dunia

Kondisi pasar minyak dalam tiga bulan terakhir juga mencerminkan ketidakstabilan yang cukup tinggi. Sepanjang kuartal terakhir, harga minyak mentah telah merosot sekitar 8,9%, mencerminkan periode yang penuh gejolak. Tekanan dimulai sejak April, menyusul pengumuman tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memicu kekhawatiran meluas akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Namun, pasar kemudian sempat berbalik arah pada pertengahan Juni ketika Israel melancarkan serangan ke Iran, yang mendorong lonjakan harga karena meningkatnya risiko geopolitik di kawasan Timur Tengah. Meski begitu, momentum kenaikan tidak bertahan lama setelah Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata, yang pada akhirnya menghapus sebagian besar premi risiko yang sebelumnya mengangkat harga.

Situasi ini memperlihatkan bahwa pasar minyak saat ini sangat sensitif terhadap perkembangan politik dan kebijakan dari negara-negara besar, baik dari sisi produsen maupun konsumen. Dengan ketidakpastian menjelang keputusan OPEC+, investor dan pelaku pasar global masih menahan diri, menanti kepastian arah produksi global yang akan berdampak langsung terhadap pasokan dan harga minyak dunia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Promo Diskon 50 Persen Listrik PLN Bulan September

Promo Diskon 50 Persen Listrik PLN Bulan September

Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun

Harga Sawit Plasma Riau Periode 17–23 September 2025 Turun

Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025

Industri Hulu Migas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2025

Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040

Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040

Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar

Pembangunan Infrastruktur 2026 Digenjot dengan Anggaran Besar