BUMN Diminta Jaga Kinerja Nyata demi Stabilitas Fiskal di Tengah Konflik Global
- Sabtu, 28 Juni 2025

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Mulyadi, mengingatkan seluruh jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat kinerja nyata di tengah memanasnya situasi geopolitik global, khususnya konflik Iran-Israel yang terus mengalami eskalasi.
Mulyadi menekankan bahwa ketegangan internasional saat ini bukan hanya menjadi isu politik luar negeri, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap stabilitas ekonomi nasional dan kekuatan fiskal negara. Oleh karena itu, ia menyerukan agar BUMN tidak larut dalam kegiatan seremonial, melainkan fokus pada kontribusi konkret terhadap perekonomian.
“Ini pesan untuk seluruh BUMN ya, bahwa dengan situasi geopolitik yang sangat dinamis hari ini, termasuk pertumbuhan ekonomi yang mungkin juga akan terkoreksi, inilah saatnya kerja-kerja dari setiap BUMN betul-betul berorientasi untuk pengamanan dan perkembangan,” kata Mulyadi.
Baca Juga
Dampak Konflik Global terhadap Ekonomi dan Peran Strategis BUMN
Menurut Mulyadi, eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk ketegangan antara Iran dan Israel, dapat berimplikasi luas terhadap stabilitas ekonomi dunia. Indonesia sebagai bagian dari sistem ekonomi global tentu tidak bisa mengabaikan potensi dampak negatif, terutama pada sektor energi, perdagangan internasional, hingga pergerakan nilai tukar.
Dalam konteks ini, BUMN diharapkan mampu menjadi benteng pertahanan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa perusahaan-perusahaan pelat merah harus terus berinovasi dan bersikap adaptif dalam menghadapi tekanan global.
“Karena sekali lagi, situasi global yang hari ini sangat mengkhawatirkan itu akan sangat terpengaruh kepada kinerja-kinerja setiap BUMN kita,” ujar Mulyadi.
Fokus pada Kontribusi Fiskal dan Kepentingan Nasional
Mulyadi juga mengingatkan bahwa negara sebagai pemegang saham mayoritas di BUMN memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar kontribusi perusahaan-perusahaan ini terhadap fiskal negara tetap optimal. Ia meminta agar arah dan strategi BUMN selalu selaras dengan kepentingan nasional dan tidak menyimpang dari tujuan utama pembangunan ekonomi.
“Kepentingan pemegang saham dalam hal ini negara betul-betul harus terjaga. Jangan sampai kemudian kontribusi fiskal terhadap kekuatan fiskal negara bisa terganggu,” tegas politisi Fraksi Gerindra tersebut.
Selain itu, Mulyadi menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi penurunan pendapatan BUMN jika mereka tidak segera mengambil langkah antisipatif. Ia menekankan pentingnya peran aktif direksi dan komisaris dalam menciptakan kebijakan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga taktis dan solutif.
Seruan untuk Direksi dan Komisaris BUMN: Tinggalkan Zona Nyaman
Dalam pernyataannya, Mulyadi secara tegas meminta direksi dan komisaris BUMN untuk keluar dari zona nyaman. Ia menyatakan bahwa posisi pimpinan di perusahaan negara tidak boleh hanya menjadi jabatan simbolis, melainkan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan semangat inovatif, terutama dalam situasi global yang tidak menentu.
“Dewan direksi dan komisaris BUMN tidak cukup hanya menjalankan tugas secara administratif atau simbolis. Mereka harus improvisatif dan kreatif dalam menjaga stabilitas serta produktivitas perusahaan,” katanya.
Langkah-langkah tersebut, menurutnya, menjadi krusial agar BUMN dapat terus mendukung pembangunan nasional melalui pendapatan negara, investasi strategis, dan penciptaan lapangan kerja, tanpa terganggu gejolak global yang kian sulit diprediksi.
Peran Vital BUMN di Tengah Gejolak Global
Pernyataan Mulyadi ini menegaskan pentingnya peran BUMN sebagai pilar ekonomi nasional yang harus terus memperkuat kinerjanya di tengah tekanan eksternal. Keberhasilan BUMN dalam menjaga kinerja dan kontribusi fiskal akan sangat menentukan ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi tantangan global, termasuk konflik geopolitik seperti Iran-Israel yang dapat memengaruhi pasar internasional dan rantai pasok global.
Sebagai legislator dari Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN, industri, dan perdagangan, Mulyadi kembali menekankan bahwa setiap tindakan strategis BUMN harus berpihak pada keberlanjutan ekonomi nasional.
“Inilah saatnya BUMN menunjukkan peran nyatanya, bukan sekadar simbol. Kinerja yang solid dan adaptif adalah kunci agar kita tetap kuat dalam menghadapi tantangan global,” pungkasnya.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
- Kamis, 18 September 2025
Terpopuler
1.
12 Jenis Olahraga dan Manfaat untuk Kesehatan Badan
- 18 September 2025
2.
Jadwal Hari Ini: Pertandingan Voli Putri Livoli Nasional
- 18 September 2025
3.
Jadwal Lengkap Liga Inggris Akhir Pekan Ini 2025
- 18 September 2025
4.
Liga Italia 2024–2025: McTominay Bersinar Bersama Napoli
- 18 September 2025
5.
6 Pemain Senior Masih Bersinar Gemilang Serie A 2025/2026
- 18 September 2025