OJK Proyeksikan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8 Persen sampai 10 Persen pada 2025, CNAF Siapkan Strategi Adaptif

Selasa, 18 Februari 2025 | 09:30:23 WIB
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8 Persen sampai 10 Persen pada 2025, CNAF Siapkan Strategi Adaptif

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia menetapkan target ambisius bagi sektor multifinance, dengan proyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan antara 8% hingga 10% pada tahun 2025. Target ini mencerminkan optimisme regulasi terhadap pemulihan dan ekspansi ekonomi nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Strategi ini diharapkan dapat mendorong industri multifinance untuk lebih agresif dalam memperluas portofolio dan meningkatkan kinerja usahanya. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), salah satu pemain terkemuka di sektor ini, bergerak cepat menyiapkan strategi jangka panjang untuk beradaptasi dengan target yang telah ditetapkan OJK, meskipun tantangan tidak terhindarkan.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mencatat bahwa industri multifinance berada di persimpangan yang signifikan, mengingat adanya ketidakstabilan makroekonomi serta fluktuasi daya beli masyarakat. "Hal tersebut cukup berdampak bagi sektor bisnis, termasuk industri multifinance," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, menyoroti tekanan yang dihadapi pasar.

Tantangan Eksternal dan Strategi Internal

Berbagai faktor eksternal, seperti ketidakpastian ekonomi global dan domestik, mengharuskan perusahaan multifinance seperti CNAF untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan perubahan pasar. Meski demikian, CNAF tetap optimistis memperkirakan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar Rp 8,12 triliun pada tahun 2025, meningkat 9% dari Rp 7,42 triliun pada tahun sebelumnya.

Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, CNAF telah menyusun serangkaian langkah strategis yang bertujuan untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan aset kelolaan. Salah satu langkah utama yang diadopsi CNAF adalah optimalisasi pembiayaan fasilitas dana tunai. Strategi ini diambil untuk mengimbangi potensi penurunan permintaan pembiayaan kendaraan, sebuah segmen yang diperkirakan akan mengalami perlambatan.

Ristiawan menegaskan pentingnya fleksibilitas dalam strategi bisnis CNAF untuk menghadapi dinamika pasar. "Kami berupaya untuk terus beradaptasi agar dapat mempertahankan ritme pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi yang ada," katanya. Dengan pendekatan ini, CNAF berharap tetap dapat bertahan dan berkembang meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya stabil.

Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Ekspansi Berkelanjutan

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dicanangkan oleh OJK, pameran otomotif dan acara serupa diharapkan dapat berperan sebagai pendorong utama untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan kendaraan multifinance. Pameran otomotif bukan hanya membantu memperkenalkan inovasi di industri kendaraan, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk menjembatani kebutuhan konsumen dan penawaran pembiayaan.

Dalam rangka mendukung hal ini, CNAF berkomitmen untuk melanjutkan peningkatan layanan dan produk yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih efisien. Ristiawan menambahkan bahwa fokus utama CNAF akan tetap pada layanan pelanggan dan pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah akses pembiayaan.

Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, CNAF optimis dapat mengatasi tantangan yang ada seraya mendukung target OJK. Jika berhasil, keberhasilan ini tidak hanya akan memperkuat posisi CNAF sebagai pemain kunci dalam industri, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih luas.

Sebagai pelaku industri multifinance yang adaptif, CNAF menunjukkan pendekatan proaktif dalam menyongsong target pertumbuhan piutang pembiayaan yang dielaborasi OJK. Melalui inovasi dan strategi yang tepat guna, industri multifinance diharapkan dapat memanfaatkan momentum yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Upaya ini penting dalam memastikan industri multifinance tetap relevan dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Terkini